Jumat, 30 Desember 2016

Sesaat Sebelum Kau Pergi Untuk Selamanya

Tak pernah kuduga sebelumnya itu adalah detik-detik terakhir kebersamaan kita.
Belakangan ini kamu begitu manis, dua bulan lalu kamu datang ke jakarta menemuiku, kamu datang dan memberiku sebuah cincin, kamu bilang supaya aku tidak melirik yang lain, supaya suatu saat jika aku tidak memiliki uang itu bisa aku jual. 
Kamu tidak pernah memarahiku lagi, kamu selalu memaklumi semua tingkah lakuku, bahkan aku melakukan kesalahan besar pun kau maafkan .
 Dua bulan yang lalu, kamu memaksaku untuk aktif membuat blog dan upload video youtube, kamu bilang itu bisa untuk menambah pendapatan aku, kamu selalu upload video ke youtube ku, kamu bilang biar cepat menghasilkan.
Sebulan yang lalu kamu mengharuskan aku pulang ke jombang, kamu gak mau dengar alasan apapun, pokoknya itu harus.  
Dan selama itu apapun yang aku minta selalu kamu penuhi tidak pernah berdebat seperti sebelum nya.
Kita berencana untuk mulai lagi, kita akan menikah, kamu akan menikahi aku jika ibu setuju. Untuk itu aku semangat pulang, aku ingin mendengar jawaban ibu, aku ingin serius dengan mu dan menikah denganmu.
24 Desember 2016 Aku pulang ke jombang dan kamu menjemputku ke bandara, kita ke tempat pernikahan saudaramu dan kita pulang bersama keluarga besar ke Jombang, tak ada tanda-tanda yang kau berikan. 
Dirumah kamu masih bisa mencicipi sarapan buatanku selama 2 hari, kamu antar aku ke makam  gusdur untuk foto dan membelikan baju untuk temen-temenku , mami dan dede.
Tanggal 26 Desember 2016 Aku masih sempat memotong ayam peliharaanmu, paginya aku masih sempat memotong kukumu memarahimu karna tidak ikut ujian dll.
Siangnya kamu memburu buru aku untuk pulang, tidak biasanya kamu begitu, sebelum berangkat ke bandara bahkan kamu masih merencanakan dan bicara ke ibu untuk membeli rumah atau tanah di malang, dan itu adalah keinginanku. .
Sampai Surabaya kamu masih menemaniku mencari Bebek yang selalu wajib harus aku cicipi kalau pulang ke Jombang, tapi sayangnya saat itu resto itu sudah tutup permanen.
Dibandara aku menyurumu pulang duluan, tapi kamu bilang untuk apa aku antar kamu kalau aku tinggal duluan, kamu masih menasehatiku, nanti kalau nikah gak usah di pestakan, sederhana aja yang penting sah, sunah tidak menggugurkan yang wajib. kamu bilang kamu akan menemui ibuku.
Kamu masih meledek aku "Ciee yang gak rela Pulang", kita masih foto-foto dan kita selfie. 
Aku sampai bandara di jakarta, kamu masih mengbari aku, kamu bilang sudah sampai jombang. 
Tapi Tak pernah terlintas di pikiranku begitu aku sampai rumah aku mendengar kamu telah pergi, kamu pergi meninggalkanku beberapa jam setelah kita bertemu, tak pernah terlintas ini akan menjadi kenangan terakhir dari mu. Aku benar-benar kehilanganmu,karna tabrakan maut itu bahkan aku menelpon rumah sakit untuk memastikan semuanya dan memang benar kamu telah pergi untuk selamanya. Hati ini benar-benar kacau, benar-benar tak tahu harus bagaimana, aku sadar semua sudah takdir Allah, Aku Sadar Allah lebih menyayangimu, Aku tau Semua sudah rencana Allah. Tapi aku hanya manusia biasa, aku tak bisa menahan semuanya. .karna kamu begitu cepat
Kenangan yang kamu tinggalkan sangat manis sampai aku tak tahu harus bagaimana. .Aku mencintaimu, aku menyayangimu, semoga amal ibadahmu diterima di sisi Allah, semoga Dosa dosamu di ampuni, semoga kamu dapat tempat terindah di sisi Allah. . Aku akan mendoakanmu dari sini Kami Semau mencintai dan menyayangimu.

Aku pernah berpikir kisah ini hanya ada dalam sinetron dan film tapi ternyata ini kenyataan untukku, ini terjadi dan aku mengalaminya.


Bersamamu Sulton Fahroni 17 Mei 2012 ~ 26 Desember 2016 (Berpisah karena Maut, tapi cintaku tetap ada untukmu)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar