Sebagai bank dengan jaringan kerja terbesar dan terluas dalam menjangkau dan memberikan layanan kepada lebih dari 50 juta nasabah di seluruh Indonesia, BRI memerlukan sarana komunikasi satelit untuk menghubungkan Kantor Pusat, Kantor Wilayah, Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu, BRI Unit, Kantor Kas, Teras BRI dan Teras Keliling dengan jumlah total lebih dari 9.800 outlet, serta lebih dari 100.000 jaringan e-Channel. Lokasi jaringan BRI tersebar di seluruh pelosok tanah air, mulai dari daerah perkotaan sampai ke daerah terpencil. Sebagian dari jaringan kerja tersebut, secara ekonomis belum atau tidak dapat dijangkau oleh infrastruktur telekomunikasi terestrial. Oleh karena itu, bagi BRI, sarana komunikasi satelit sangat diperlukan baik untuk sarana komunikasi primer (utama) maupun sekunder (cadangan).
Pada saat ini, skala operasional layanan BRI memerlukan dukungan jaringan komunikasi satelit yang setara dengan 23 transponder. Untuk jaringan komunikasi yang berbasis satelit, BRI telah menyewa dari 9 penyelenggara jasa satelit di Indonesia. Kebutuhan BRI akan transponder satelit akan semakin meningkat di masa yang akan datang sehubungan dengan strategi pengembangan jaringan kerja yang diharapkan akan semakin menjangkau daerah-daerah pelosok Indonesia khususnya kepulauan terpencil.
Kebutuhan akan sarana komunikasi satelit menjadi semakin urgen karena variasi model jaringan kerja yang dikembangkan oleh BRI. Beberapa inovasi model jaringan kerja yang dikembangkan oleh BRI bersifat mobile, seperti Teras Keliling dan Teras Kapal yang hanya dapat dilakukan secara ekonomis melalui sarana komunikasi satelit.
Namun demikian, sebagai bagian dari Business Continuity Plan (BCP), dan kebutuhan BRI untuk memitigasi risiko operasional dengan menerapkan sistem redundansi dalam menjaga keberlangsungan operasional layanan sebagimana disyaratkan oleh otoritas, BRI tetap akan menggunakan jasa dari penyelenggara satelit Indonesia yang telah mendukung selama ini.
Dalam mendesain satelit, BRI berusaha memaksimumkan filing satelit Indonesia di International Telecommunication Union (ITU), dimana salah satu filing satelit nya akan ditingkatkan statusnya dari Coordinated menjadi Notified, sehingga satelit BRI, yang kami sebut BRIsat, diharapkan sekaligus menjadi solusi dalam menjaga kesinambungan filingorbit
satelit 150.5o BT. Program BRIsat tersebut juga kami lengkapi dengan program kontijensi dalam rangka menjaga kesinambungan filing orbit 150.5o BT.
BRIsat kelak akan menjangkau wilayah layanan Indonesia dan negara–negara ASEAN, Asia Timur (termasuk sebagian Cina), sebagian Pacific (Hawaii) serta Australia Barat (Perth) dan akan memiliki 36 x 36 MHz transponder C-Band dan 9 x 72 MHz Ku-Band. Beberapa transponder akan secara khusus dialokasikan bagi kepentingan negara Indonesia.
Proses pengadaan BRIsat sesuai spesifikasi konfigurasi transponder di atas, telah dilakukan selama kurang lebih enam bulan dengan melibatkan para konsultan teknis dan hukum, baik domestik dan internasional. Proses dimulai dengan Request for Information(RFI) ke berbagai manufaktur satelit dan peluncur satelit yang kemudian dilanjutkan denganRequest for Proposal (RFP) kepada perusahaan-perusahaan yang masuk dalam shortlist.Proses penentuan pemenang dilakukan dengan menerapkan prinsip-prinsip fairness danGood Corporate Governance dengan memperhatikan opini independen dari para konsultan profesional. Akhirnya ditetapkan Space Systems/Loral, LLC (SSL) dari USA danArianespace dari Perancis sebagai pemenang.
Proses desain final dan pembuatan BRIsat akan dilaksanakan di pabrik SSL, Palo Alto California, yang diperkirakan akan memakan waktu 24 bulan, sehingga setelah memperhitungkan shipment dan launch campaign, satelit akan siap diluncurkan 25 – 26 bulan yang akan datang sejak tanggal efektif kontrak atau sekitar pertengahan tahun 2016 di Kourou, French Guiana.
Sebagaimana disampaikan sebelumnya, sebagian transponder akan dialokasikan kepada pemerintah Republik Indonesia. Oleh karena itu, selain digunakan untuk mendukung operasional BRI, BRIsat juga dapat dimanfaatkan oleh pemerintah untuk komunikasi langsung dengan atau antar kantor-kantor perwakilan Indonesia di negara-negara yang terjangkau (China, Hong Kong, Jepang, Kamboja, Korea Selatan, Macau, Malaysia, Myanmar, Taiwan, Thailand, Philippina, Singapura, Vietnam, Papua New Guinea, dan Australia Barat).
Disamping itu, BRIsat akan dimiliki dan dioperasikan sendiri oleh BRI, sehingga seluruh proses enkripsi dan kontrol saluran komunikasi akan sepenuhnya dikelola oleh institusi Indonesia. Dari sisi keamanan informasi, di dalam kontrak, SSL selaku manufaktur yang terpilih untuk membangun BRIsat telah menyanggupi untuk sepenuhnya memenuhi spesifikasi khusus yang diminta oleh BRI dan bahwa tidak akan ada peralatan penyadapan di dalam BRIsat.
SSL:
Space Systems/Loral (SSL) adalah perusahaan ternama dalam pembuatan satelit komersial. Pada hari ini mengumumkan bahwa SSL telah terpilih untuk membuat satelit PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI), bank tertua dan paling profitable di Indonesia. Dengan program satelit ini, BRI akan menjadi bank pertama di dunia yang meluncurkan satelit komunikasi sebagai sarana komunikasi untuk mendukung layanan perbankan.
Satelit BRI, yang diberi nama BRIsat, akan memiliki transponder C-band dan Ku-Band dan akan menempati lokasi orbit 150.5° BT dengan cakupan layanan di Indonesia dan Asia. BRIsat ini akan menyediakan sarana komunikasi yang terpercaya dan aman bagi lebih dari 9.800 kantor BRI dan lebih dari 100.000 outlet electronic channel, serta lebih dari 50 juta nasabah.
“Suatu kebanggaan bagi SSL untuk dapat membuat satelit BRI yang pertama ini”, kata John Celli, Presiden Direktur dari SSL. “Adalah kehormatan bagi SSL mendapat kesempatan untuk bekerja sama dengan BRI yang telah melayani rakyat Indonesia dan berperan dalam memperkuat ekonomi negara Indonesia”.
SSL merasa bangga sebagai pemenang dalam proses pengadaan satelit BRI yang telah dilakukan secara sangat professional, sangat kompetitif, adil, dan taat mengikuti praktek tata kelola perusahaan yang baik. Sehubungan dengan proses pengadaan BRIsat, SSL mentaati semua hukum dan perundang-undangan, termasuk semua peraturan yang berlaku di Amerika Serikat, Indonesia dan segala peraturan yang terkait anti korupsi, anti-suap dan hal-hal serupa lainnya.
BRIsat akan menggunakan platform SSL 1300, yang memiliki fleksibilitas dalam mendukung berbagai aplikasi misi satelit dengan teknologi yang canggih. BRIsat dijadwalkan untuk diluncurkan pada pertengahan tahun 2016. BRIsat diproyeksikan akan memiliki umur lebih dari 15 tahun. Di samping itu, SSL juga akan menyediakan sistem stasiun bumi, yang terdiri atas dua sistem kontrol satelit (primary dan backup).
“BRI memilih SSL, perusahaan satelit ternama di dunia, karena reputasi dari kualitas,heritage dan kehandalannya,” kata Bapak Sofyan Basir, Presiden Direktur BRI. “Karena lebih dari 50 juta rakyat Indonesia mempercayai BRI untuk keperluan finansialnya. Kesuksesan proyek satelit BRIsat merupakan prioritas kami yang tertinggi. Kami memilih untuk bekerjasama dengan SSL demi suksesnya program satelit kami yang pertama ini”.
Arianespace:
Jacques Breton, Senior Vice-President Sales & Customers Arianespace, mewakili Direktur Utama, Stéphane Israël, and Sofyan Basir, Direktur Utama PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI), hari ini di Jakarta menandatangani kontrak peluncuran satelit Indonesia, BRIsat.
Penandatanganan kontrak antara PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) dengan Arianespace dilaksanakan di Jakarta dan disaksikan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring, Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan, Duta Besar Perancis untuk Indonesia Corinne Breuzé.
Satelit BRIsat akan diorbitkan oleh peluncur Ariane 5 di tahun 2016 dari Guiana Space Center, Europe’s Spaceport di Kourou, French Guiana.
BRIsat akan merupakan satelit kelima yang diluncurkan oleh Arianespace bagi operator satelit Indonesia. BRIsat yang akan dimanufaktur oleh Space Systems/Loral, akan diluncurkan dengan berat sekitar 3.500 kg. BRIsat memiliki transponder C-band dan Ku-band. Satelit ini memiliki umur desain lebih dari 15 tahun. Dari orbit 150.5° BT, BRIsat akan menyediakan sarana komunikasi yang terpercaya untuk lebih dari 9.800 kantor BRI dan lebih dari 100.000 outlet e-channel yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Kami memilih Arianespace setelah melalui proses seleksi internasional yang ketat dan memang ternyata mereka adalah yang terbaik bagi BRI”, kata Sofyan Basir, Presiden Direktur BRI. “Kami percaya akan profesionalisme dari para staf Arianespace dan kehandalan serta ketersediaan dari roket peluncur Ariane 5 untuk mendukung suksesnya program ini, yang begitu penting bagi BRI dan Indonesia”.
Jacques Breton, Senior Vice-President Sales & Customers Arianespace menambahkan, “Kami sangat bangga atas dipilihnya Arianespace oleh BRI, yang mempercayakan peluncuran satelit mereka yang pertama kepada Arianespace. Pilihan mereka menunjukkan tingginya daya saing jasa peluncuran kami untuk satelit dengan berat sedikit di atas 3 ton. Ini adalah kontrak kami yang kelima dengan Indonesia, dimana yang terakhir adalah 15 tahun yang lalu yaitu peluncuran satelit Palapa C2 di tahun 1996. Kerjasama BRI dengan Arianespace ini akan semakin mempererat kerjasama antara Indonesia dan Eropa.
Sebagai pemenang dalam proses pengadaan roket peluncur satelit BRI, Arianespace kagum dengan proses yang telah dilakukan: kompetitif, adil, sangat profesional dan sepenuhnya mentaati kaidah tata kelola perusahaan yang baik. Arianespace mentaati semua hukum dan perundang-undangan, termasuk semua peraturan yang berlaku di Perancis, Indonesia dan segala peraturan yang terkait anti korupsi, anti-suap dan hal-hal serupa lainnya.
Mengenai BRI
Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik negara yang terbesar di Indoneisa. BRI merupakan perusahaan terbuka dan menduduki papan atas di Bursa Efek Jakarta, dengan symbol BBRI. Berdasarkan posisi 31 Maret 2014, Pemerintah Indonesia memiliki 56.75% saham (www.bri.co.id).
Mengenai SSL
SSL memiliki sejarah dan rekam jejak yang panjang dalam membuat satelit dan wahana angkasa yang handal untuk pemakaian komersial maupun pemerintahan di seluruh dunia. Sebagai pabrik satelit komersial yang ternama, SSL bekerja sama dengan para operator satelit dalam membuat wahana angkasa yang dapat digunakan untuk berbagai layanan, termasuk di antaranya distribusi televisi dan radio, audio radio digital, internet broadcast, komunikasi mobile, dan penelitian mengenai bumi. Miliaran penduduk bumi setiap hari bergantung pada layanan dari satelit buatan SSL (www.sslmda.com).
Mengenai Arianespace
Arianespace adalah perusahaan peluncur satelit terkemuka di dunia yang menyediakan inovasi kepada pelanggan sejak tahun 1980. Didukung oleh 21 pemegang saham dan Badan Antariksa Eropa. Perusahaan ini memiliki tenaga kerja internasional yang terkenal untuk komitmen dan keunggulannya. Sampai dengan April 2014, Arianespace telah melakukan 217 peluncuran, 33 peluncuran Soyuz (7 di Guyana Space Center dan 26 di Baikonur via Starsem) dan 2 peluncuran Vega. Arianespace memiliki sejumlah backlogpeluncuran, yaitu: 19 peluncuran Ariane 5, 9 peluncuran Soyuz dan 6 peluncuran Vega, yang setara dengan tiga tahun bisnis (www.arianespace.com).
Disclaimer Untuk Pernyataan-pernyataan Berwawasan Ke Depan.
Siaran pers ini berisi pernyataan berwawasan ke depan dan informasi , yang mencerminkan pandangan saat ini BRI , Space Systems/Loral (SSL) , dan Arianespace sehubungan dengan kejadian di masa depan dan kinerja keuangan . Ketika digunakan dalam siaran pers ini , kata-kata " percaya " , "mengharapkan" , "rencana" , "mungkin" , "akan" , "akan" , "bisa" , "seharusnya" , "mengantisipasi" , " memperkirakan" , "proyek" , "bermaksud" atau "outlook" atau variasi lain dari kata-kata atau ungkapan-ungkapan lain yang sejenis dimaksudkan untuk mengidentifikasi pernyataan berwawasan ke depan dan informasi . Hasil aktual dapat berbeda secara materi dari harapan tersurat maupun tersirat dalam pernyataan berwawasan ke depan sebagai akibat dari risiko dan ketidakpastian dikenal dan tidak dikenal . Resiko dan ketidakpastian yang diketahui termasuk tetapi tidak terbatas pada : risiko yang terkait dengan satelit operasi dan penyediaan jasa satelit , termasuk pembuatan satelit atau penundaan peluncuran , peluncuran kegagalan , di - orbit kegagalan atau buruknya kinerja satelit ; risiko yang terkait dengan manufaktur satelit, termasuk persaingan, cyclicality dari BRI, Space Systems/Loral (SSL), dan pengguna akhir pasar Arianespace itu , risiko kontrak , kredit pelanggan , kinerja pemasok dan manajemen pabrik SSL dan personil ; risiko yang terkait dengan faktor-faktor keuangan seperti volatilitas nilai tukar , kenaikan tingkat suku bunga , pembatasan akses ke modal , dan perubahan di pasar keuangan global ; risiko yang terkait dengan peraturan pemerintah dalam dan luar negeri, termasuk kontrol ekspor dan sanksi ekonomi ; dan risiko lainnya , termasuk litigasi. Daftar faktor penting di tidak lengkap . Informasi yang terkandung dalam siaran pers ini mencerminkan BRI, Space Systems/Loral (SSL), dan Arianespace itu keyakinan, asumsi, maksud, rencana dan harapan pada tanggal siaran pers ini. Kecuali dipersyaratkan oleh hukum, BRI, Space Systems/Loral (SSL), dan Arianespace mengklaim kewajiban atau usaha untuk memperbarui atau memperbaiki informasi di sini .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar